Ketergantungan alkohol, narkoba dan perilaku seks yang berisiko identik
dengan remaja yang memiliki pergaulan bebas. Sebuah penelitian menemukan
bahwa perilaku buruk ini juga berhubungan dengan kebiasaan mendengarkan
musik keras-keras.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Belanda
menemukan bahwa remaja dan orang dewasa muda yang menghabiskan banyak
waktu mendengarkan musik keras berisiko mengalami gangguan pendengaran
jangka panjang, mengkonsumsi ganja, melakukan pesta minuman keras dan
melakukan hubungan seks tanpa kondom.
"Saya pikir penelitian
tersebut jelas-jelas menunjukkan bahwa seks dan narkoba identik dengan
musik rock and roll," kata Dr Sharon Levy, Kepala Adolescent Substance
Abuse Program di Boston Children's Hospital seperti dilansir Chicago
Tribune, Rabu (23/5/2012).
Penelitian yang dipimpin oleh Ineke
Vogel di Erasmus MC University Medical Center di Rotterdam ini mensurvei
944 orang siswa di sekolah kejuruan. Peserta penelitian berusia 15 - 25
tahun. Semua peserta ditanya mengenai kebiasaannya mendengarkan musik
dan perilaku khas lainnya.
Untuk menentukan frekuensi
mendengarkan musik, peneliti menanyakan berapa banyak waktu yang
dihabiskan untuk mendengarkan lagu lewat MP3 player atau menonton konser
kepada para siswa. Dari situ, peneliti dapat memperkirakan seberapa
sering musik keras yang didengarkan.
Para peneliti kemudian
membagi siswa ke dalam 2 kelompok, yaitu pendengar musik keras atau
berisiko dan yang bukan pendengar musik keras. Musik yang berisiko
didefinisikan sebagai musik dengan tingkat kebisingan 89 desibel lebih
atau sekeras bunyi mesin pemotong rumput yang didengarkan selama minimal
1 jam sehari.
Menurut definisi tersebut, sekitar sepertiga dari
seluruh peserta berisiko mendengarkan musik berisiko lewat MP3 player
dan hampir setengahnya mendengar musik keras di klub-klub dan konser.
Penelitian
yang dimuat jurnal Pediatrics ini menemukan bahwa remaja yang banyak
mendengarkan musik keras lewat MP3 player 2 kali lebih besar
kemungkinannya mengisap ganja dibandingkan yang tidak mendengarkan musik
keras.
Remaja yang sering mendengar musik keras di klub-klub dan
konser memiliki kemungkinan 6 kali lebih besar melakukan pesta miras
dan 2 kali lebih besar kemungkinannya melakukan hubungan seks berisiko
tanpa mengenakan kondom.
"Kita tahu bahwa perilaku berisiko
tinggi terbentuk bersama-sama sehingga dalam beberapa hal, itu bukanlah
kejutan besar," kata Levy.
Namun peneliti masih belum dapat
menentukan apakah remaja yang mendengarkan musik keras melakukan
perilaku yang berisiko dan memutuskan melakukan pesta miras,
menyalahgunakan obat-obatan atau melakukan seks yang tak aman karena
dipengaruhi musik.
Suka Musik Keras Bikin Remaja Cenderung Lakukan Seks Tak Aman
|
Label:
Info
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar