MAKALAH
Peranan
pendidikan agama islam dalam mencegah kenakalan remaja
Dosen
Pengampu Bapak khamidun
Disusun
Oleh :
RYAN KOKO
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT,
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “peranan pendidikan agama islam dalam mencegah kenakalan remaja”
Remaja dizaman sekarang dituntut untuk menjadi pemimpin utama yang berjiwa pemberani yang mampu menyelesaikan kepentingan bangsa dan negaranya serta agamanya , dalam hal ini Pendidikan Agama bagi remaja sangat dibutuhkan sekali guna memenuhi adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan cara mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
Remaja dizaman sekarang dituntut untuk menjadi pemimpin utama yang berjiwa pemberani yang mampu menyelesaikan kepentingan bangsa dan negaranya serta agamanya , dalam hal ini Pendidikan Agama bagi remaja sangat dibutuhkan sekali guna memenuhi adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan cara mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
Dalam makalah ini penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kejanggalan
hal itu disebabkan sangat terbatasnya kemampuan dan ilmu yang penulis miliki, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar makalah ini dapat sempurna. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika,Moral dan tingkah laku remaja di era sekarang dapat kita ketahui secara garis besar sangat buruk. Hal ini dapat di lihat dari segi pergaulan, lingkungan dan segi lainya.
Hubungan antara remaja dan agama dapat direalisasikan secara harmonis apabila sistem pendidikan dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan nasional dapat dilaksanakan secara profesional dan efektif oleh karena itu pendidikan Islam menuntut kepada generasi muda untuk menjadi pemimpin utama yang berjiwa pemberani yang mampu menyelesaikan kepentingan bangsa dan negaranya.
Pandangan tersebut diperkuat oleh Ibnu Khaldun dalam pendapatnya bahwa pendidikan Islam ditujukan kepada mempersiapkan remaja didik menjadi orang dewasa yang mampu mengarungi kehidupan yang baik untuk mencapai kehidupan yang ideal selaras dengan tujuan pendidikan modern dewasa ini.
Terjadinya perselisihan yang cukup panjang antara teori remaja dengan pendidikan dari berbagai bangsa tidak akan mampu merealisasikan tujuan pendidikan yang bersifat harmonis bagi bangsa di Barat. Tetapi sistem dan pola yang dikembangkan dalam pendidikan Islam, yang dengan membagi-bagi tingkat-tingkat yang dapat membawa setiap anak didik kepada puncak hidup yang penuh kebahagiaan.
Etika,Moral dan tingkah laku remaja di era sekarang dapat kita ketahui secara garis besar sangat buruk. Hal ini dapat di lihat dari segi pergaulan, lingkungan dan segi lainya.
Hubungan antara remaja dan agama dapat direalisasikan secara harmonis apabila sistem pendidikan dan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan nasional dapat dilaksanakan secara profesional dan efektif oleh karena itu pendidikan Islam menuntut kepada generasi muda untuk menjadi pemimpin utama yang berjiwa pemberani yang mampu menyelesaikan kepentingan bangsa dan negaranya.
Pandangan tersebut diperkuat oleh Ibnu Khaldun dalam pendapatnya bahwa pendidikan Islam ditujukan kepada mempersiapkan remaja didik menjadi orang dewasa yang mampu mengarungi kehidupan yang baik untuk mencapai kehidupan yang ideal selaras dengan tujuan pendidikan modern dewasa ini.
Terjadinya perselisihan yang cukup panjang antara teori remaja dengan pendidikan dari berbagai bangsa tidak akan mampu merealisasikan tujuan pendidikan yang bersifat harmonis bagi bangsa di Barat. Tetapi sistem dan pola yang dikembangkan dalam pendidikan Islam, yang dengan membagi-bagi tingkat-tingkat yang dapat membawa setiap anak didik kepada puncak hidup yang penuh kebahagiaan.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen yaitu Bapak khamidun selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen yaitu Bapak khamidun selaku dosen mata kuliah Pendidikan Agama Islam.
C. Metode Penulisan
Metode yang penulis gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah kepustakaan yaitu mengumpulkan dara, informasi dan lain-lain tentang hubungan antara sistem Islam dan sistem pendidikan.
Metode yang penulis gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah kepustakaan yaitu mengumpulkan dara, informasi dan lain-lain tentang hubungan antara sistem Islam dan sistem pendidikan.
BAB II
Membekali Remaja dengan Pendidikan Agama Islam
Membekali Remaja dengan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan
adalah kebutuhan primer selain sandang, pangan, dan papan. Pendidikan memegang
peranan penting dalam kehidupan manusia, dengan pendidikan yang benar manusia
mampu menjalani hidup ini dengan lebih berkualitas. Terutama pendidikan agama
karena agama adalah pondasi utama untuk membentuk karakter, watak atau
kepribadian seseorang. Agama yang benar selalu mengajarkan kebenaran itu
sendiri, kebajikan dan prilaku yang santun sesuai dengan etika dan norma –
norma yang berlaku dalam tatanan suatu masyarakat. Agama islam adalah agama
universal yang mengajarkan dan mengatur setiap aspek kehidupan manusia baik
duniawi maupun ukhrawi, Sewajarnyalah agama menjadi tuntunan dan bekal orang
tua dalam mengasuh anak – anaknya untuk menjadikan generasi penerus bangsa yang
bermental bagus.
Kenakalan remaja atau Juvenile Delinqueny bukan persoalan baru bangsa ini , Kenakalan remaja merupakan permasalahan sosial yang tak kalah pelik karena banyak melibatkan semua pihak, baik itu orang tua ( keluarga), Sekolah (pendidikan), aparatur pemerintah ataupun semua elemen yang ada di masyarakat. Kenakalan remaja merupakan kenyataan yang harus dihadapi semua pihak tanpa pengecualian karena ini menyangkut kelangsungan suatu bangsa atau Negara. Remaja merupakan generasi penerus yang kelak akan membawa bangsa atau Negara pada suatu keadaan yang baik atau jelek atau bahkan hancur. Maka kewajiban semua pihak untuk bertanggungjawab menjaga dan membentengi remaja dari berbagai tindakan yang sifatnya menghancurkan, seperti narkoba, miras atau tindakan – tindakan kriminal lainnya. Dengan kepribadian yang masih labil karena dalam masa transisi yaitu dimana remaja mengalami masa peralihan dari anak menjadi dewasa, sehingga belum terbentuk kepribadian matang menjadikan remaja sasaran yang empuk bagi orang – orang yang tidak bertanggungjawab untuk memberi pengaruh yang jelek.
Berbagai aspek penyebab kenakalan remaja, seperti kemiskinan, lingkungan keluarga yang tidak kondusif, lingkungan sosial yang tidak bagus dan memadai serta masih banyak faktor lainnya yang menjadikan alasan remaja melakukan penyimpangan – penyimpangan walaupun toh itu tidak di benarkan. Akan tetapi memang kita tidak mungkin menyalahkan pada remaja karena ada yang lebih bertanggungjawab yaitu keluarga, keluarga sebagai pihak utama dan pertama harus mampu mengontrol prilaku remaja. Salah satu pencegahan kenakalan remaja keluarga harus memberi pembekalan pendidikan agama mulai dini. Agama merupakan tameng bagi remaja dalam kehidupan, dengan agama akan mampu menjadikan kematangan pribadi yang kuat, karena dalam agama akan di tunjukkan mana yang salah dan mana yang benar, agama akan jadi filter atau penyaringan bagi remaja dalam pergaulan dan menghadapi pengaruh – pengaruh negative dari luar.
Kenakalan remaja atau Juvenile Delinqueny bukan persoalan baru bangsa ini , Kenakalan remaja merupakan permasalahan sosial yang tak kalah pelik karena banyak melibatkan semua pihak, baik itu orang tua ( keluarga), Sekolah (pendidikan), aparatur pemerintah ataupun semua elemen yang ada di masyarakat. Kenakalan remaja merupakan kenyataan yang harus dihadapi semua pihak tanpa pengecualian karena ini menyangkut kelangsungan suatu bangsa atau Negara. Remaja merupakan generasi penerus yang kelak akan membawa bangsa atau Negara pada suatu keadaan yang baik atau jelek atau bahkan hancur. Maka kewajiban semua pihak untuk bertanggungjawab menjaga dan membentengi remaja dari berbagai tindakan yang sifatnya menghancurkan, seperti narkoba, miras atau tindakan – tindakan kriminal lainnya. Dengan kepribadian yang masih labil karena dalam masa transisi yaitu dimana remaja mengalami masa peralihan dari anak menjadi dewasa, sehingga belum terbentuk kepribadian matang menjadikan remaja sasaran yang empuk bagi orang – orang yang tidak bertanggungjawab untuk memberi pengaruh yang jelek.
Berbagai aspek penyebab kenakalan remaja, seperti kemiskinan, lingkungan keluarga yang tidak kondusif, lingkungan sosial yang tidak bagus dan memadai serta masih banyak faktor lainnya yang menjadikan alasan remaja melakukan penyimpangan – penyimpangan walaupun toh itu tidak di benarkan. Akan tetapi memang kita tidak mungkin menyalahkan pada remaja karena ada yang lebih bertanggungjawab yaitu keluarga, keluarga sebagai pihak utama dan pertama harus mampu mengontrol prilaku remaja. Salah satu pencegahan kenakalan remaja keluarga harus memberi pembekalan pendidikan agama mulai dini. Agama merupakan tameng bagi remaja dalam kehidupan, dengan agama akan mampu menjadikan kematangan pribadi yang kuat, karena dalam agama akan di tunjukkan mana yang salah dan mana yang benar, agama akan jadi filter atau penyaringan bagi remaja dalam pergaulan dan menghadapi pengaruh – pengaruh negative dari luar.
Metode
Pengajaran Agama Pada Remaja
Remaja adalah anak yang berada pada usia bukan anak-anak,
tetapi juga belum dewasa. Periode remaja itu belum ada kata sepakat mengenai
kapan dimulai dan berakhirnya. Ada yang berpendapat bahwa usia remaja itu
antara 13-21, ada juga yang mengatakan antara 13-19 tahun. Remaja yang telah
tamat atau telah putus sekolah hakikatnya membutuhkan dan berhak atas lapangan
kerja yang wajar, sesuai dengan UUD 1945 pasal 27 ayat 2.
Telah diketahui bersama bahwa anak adalah asset terbesar bagi
orang tua, anak adalah amanah Allah yang perlu didik. Oleh karena itu, agama
harus ditanamkan pada diri mereka.
Dalam mengajarkan agama pada remaja diperlukan berbagai
metode. Adapun metode yang digunakan untuk mengajarkan agama pada remaja
telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW antara lain:
@
Metode keteladanan.
Ketelaudanan dalam pendidikan merupakan metode yang
berpengaruh dalam aspek moral spiritual anak adalam remaja mengingat pendidik
adalah figur terbaik dalam pandangan anak. Metode ini dapat diterapkan pada
usia remaja misalnya contohkan shalat, mengaji dan ibdah-ibada atau perbuatan
baik lainnya.
@
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara mengajar dengan menggunakan
peragaan atau memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses tertentu kepada
yang diajar.
Metode
ini dapat digunakan untuk mengajarkan agama pada remaja, misalnya
mendemonstrasikan langsung seperti; praktek shalat, wudhu, atau praktek
penyelenggaraan shalat jenazah.
@
Metode pemberian tugas
Termasuk metode pengajaran agama pada remaja yang cukup
berhasil dalam membentuk aqidah anak (remaja) dan mempersiapkannya baik
secara moral, maupun emosional adalah pendidikan anak dengan petuah dan
memberikan kepadanya nasehat-nasehat. Karena nasehat memiliki pengaruh yang
cukup besar dalam membuka mata anak (remaja) akan hakikat sesuatu, mendorong
untuk menghiasi dirinya dengan akhlak yang mulia.
Adapun
metode nasehat, dicontohkan oleh Luqmanul Hakim yang diabadikan dalam Al-Qur’an
QS. Al Luqman ayat 13 dan 17.
Terjemahnya:
Dan
(ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran
kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar”.(13) Hai
anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang
menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan
(oleh Allah)
Menurut
Abudinata bahwa nasehat ini cocok untuk remaja karena dengan
kalimat-kalimat yang baik dapat menentukan hati untuk mengarahkannya
kepada ide yang dikehendaki. Selanjutnya beliau mengatakan bahwa metode nasehat
itu sasarannya adalah untuk menimbulkan kesadaran pada orang yang
dinasehati agar mau insaf melaksanakan ajaran yang digariskan atau
diperintahkan kepadanya
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
- Metode pengajaran agama pada anak remaja yaitu keteladanan, demonstrasi, pemberian tugas.
- Pendekatan pengajaran agama dalam lingkungan keluarga yaitu pendidikan anak pranatal, menyusui bayi, mendengarkan azan dan iqamah, memberi nama yang baik, mengisi waktu luang anak dengan yang bermanfaat, pembinaan dan mencotohkan, hindari konflik orang tua di depan anak. melaksanakan ibadah dengan teratur, menyerukan anak ikut berpartisipasi dalam keagamaan.
Saran
Semoga bahan diatas dapat dijadikan
sebagai referensi bagi para pendidik, orang tua dan masyarakat.
DAFTAR
PUSTAKA
H. TB. Aat Syafaat, S.Sos, MSi (
Drs. Sobari, M.M, M.H., Muslih, S.Ag )
Penerbitan: Rajawali Pers
Arif,
Armai. Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Cet. I; Jakarta: Ciputat
Pers, 2002.
Tafsir,
Ahmad. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, Cet. 7; Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2007.
1 komentar:
makasih . . .
Posting Komentar