PRESBIOPI
1.1.
Definisi
Presbiopi merupakan kondisi
mata dimana lensa kristalin kehilangan fleksibilitasnya sehingga membuatnya
tidak dapat fokus pada benda yang dekat. Presbiopi adalah suatu bentuk gangguan
refraksi, dimana makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan
makin meningkatnya umur.
Presbiopi merupakan bagian alami
dari penuaan mata. Presbiopi ini bukan merupakan penyakit dan tidak dapat
dicegah. Presbiopi atau mata tua yang disebabkan karena daya akomodasi lensa
mata tidak bekerja dengan baik akibatnya lensa mata tidak dapat menmfokuskan
cahaya ke titik kuning dengan tepat sehingga mata tidak bisa melihat yang
dekat. Presbiopi adalah suatu bentuk gangguan refraksi, dimana makin
berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur.
Daya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih
(Wikipedia, 2012). Biasanya terjadi diatas usia 40 tahun, dan setelah umur itu,
umumnya seseorang akan membutuhkan kaca mata baca untuk mengkoreksi presbiopinya.
1.2.
Epidemiologi
Prevalensi presbiopi lebih
tinggi pada populasi dengan usia harapan hidup yang tinggi. Karena presbiopi
berhubungan dengan usia, prevalensinya berhubungan langsung dengan orang-orang
lanjut usia dalam populasinya.
Walaupun sulit untuk melakukan
perkiraan insiden presbiopi karena onsetnya
yang lambat, tetapi bisa dilihat bahwa insiden tertinggi presbiopi
terjadi pada usia 42 hingga 44 tahun. Studi di Amerika pada tahun 1955
menunjukkan 106 juta orang di Amerika mempunyai kelainan presbiopi.
Faktor resiko utama bagi
presbiopi adalah usia, walaupun kondisi lain seperti trauma, penyakit sistemik,
penyakit kardiovaskular, dan efek samping obat juga bisa menyebabkan presbiopi
dini.
1.3.
Etiologi
a.
Terjadi
gangguan akomodasi lensa pada usia lanjut
b.
Kelemahan
otot-otot akomodasi
c.
Lensa
mata menjadi tidak kenyal, atau berkurang elastisitasnya akibat kekakuan
(sklerosis) lensa
1.4.
Patofisiologi
Pada mekanisme
akomodasi yang normal terjadi peningkatan daya refraksi mata karenaadanya
perubahan keseimbangan antara elastisitas matriks lensa dan kapsul sehingga
lensa menjadi cembung. Dengan meningkatnya umur maka lensa menjadi lebih keras
(sklerosis)dan kehilangan elastisitasnya untuk menjadi cembung. Dengan demikian
kemampuan melihat dekat makin berkurang.
1.5.
Klasifikasi
a.
Presbiopi
Insipien – tahap awal perkembangan
presbiopi, dari anamnesa didapati pasien memerlukan kaca mata untuk membaca
dekat, tapi tidak tampak kelainan bila dilakukan tes, dan pasien biasanya akan
menolak preskripsi kaca mata baca
b.
Presbiopi
Fungsional – Amplitud akomodasi yang
semakin menurun dan akan didapatkan kelainan ketika diperiksa
c.
Presbiopi
Absolut – Peningkatan derajat presbiopi
dari presbiopi fungsional, dimana proses akomodasi sudah tidak terjadi sama
sekali
d.
Presbiopi
Prematur – Presbiopia yang terjadi dini sebelum usia 40 tahun dan biasanya
berhungan dengan lingkungan, nutrisi, penyakit, atau obat-obatan
e.
Presbiopi
Nokturnal – Kesulitan untuk membaca
jarak dekat pada kondisi gelap disebabkan oleh peningkatan diameter pupil
1.6.
Gejala
a.
Kesulitan membaca tulisan dengan cetakan huruf yang
halus / kecil
b.
Setelah
membaca, mata menjadi merah, berair, dan sering terasa pedih. Bisa juga
disertai kelelahan mata dan sakit kepala jika membaca terlalu lama
c.
Membaca
dengan menjauhkan kertas yang dibaca atau menegakkan punggungnya karena tulisan
tampak kabur pada jarak baca yang biasa (titik dekat mata makin menjauh)
d.
Sukar
mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat, terutama di malam hari
e.
Memerlukan
sinar yang lebih terang untuk membaca
f.
Terganggu
secara emosional dan fisik
g.
Sulit membedakan warna
1.7.
Diagnosis Presbiopi
1.
Anamnesa
gejala-gejala dan tanda-tanda presbiopi
2.
Pemeriksaan
Oftalmologi
a.
Visus – Pemeriksaan dasar untuk mengevaluasi
presbiopi dengan menggunakan Snellen Chart
b.
Refraksi
– Periksa mata satu per satu, mulai dengan mata kanan. Pasien diminta untuk
memperhatikan kartu Jaeger dan
menentukan kalimat terkecil yang bisa
dibaca pada kartu. Target koreksi pada huruf sebesar 20/30.
c.
Motilitas
okular, penglihatan binokular, dan akomodasi
– termasuk pemeriksaan duksi dan versi, tes tutup dan tes tutup-buka,
tes Hirschberg, amplitud dan fasilitas akomodasi, dan steoreopsis
d.
Penilaian
kesehatan okular dan skrining kesehatan umum
– untuk mendiagnosa penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan presbiopia.
e.
Pemeriksaan
ini termasuk reflek cahaya pupil, tes konfrontasi, penglihatan warna, tekanan
intraokular, dan pemeriksaan menyeluruh tentang kesehatan segmen anterior dan
posterior dari mata dan adnexanya.
Biasanya pemeriksaan dengan ophthalmoskopi indirect diperlukan untuk mengevaluasi segmen
media dan posterior
1.8.
Penatalaksanaan Presbiopi
1.
Digunakan
lensa positif untuk koreksi presbiopi. Tujuan koreksi adalah untuk
mengkompensasi ketidakmampuan mata untuk memfokuskan objek-objek yang dekat
2.
Kekuatan
lensa mata yang berkurang ditambahan dengan lensa positif sesuai usia dan hasil
pemeriksaan subjektif sehingga pasien mampu membaca tulisan pada kartu Jaeger
20/30
3.
Karena
jarak baca biasanya 33 cm, maka adisi +3.00 D adalah lensa positif terkuat yang
dapat diberikan pada pasien. Pada kekuatan ini, mata tidak melakukan akomodasi
bila membaca pada jarak 33 cm, karena tulisan yang dibaca terletak pada titik fokus lensa +3.00
D
Usia (tahun)
|
Kekuatan Lensa Positif yang
dibutuhkan
|
40
|
+1.00 D
|
45
|
+1.50 D
|
50
|
+2.00 D
|
55
|
+2.50 D
|
60
|
+3.00 D
|
4.
Selain
kaca mata untuk kelainan presbiopi saja, ada beberapa jenis lensa lain yang
digunakan untuk mengkoreksi berbagai kelainan refraksi yang ada bersamaan
dengan presbiopia. Ini termasuk:
a.
Bifokal – untuk mengkoreksi penglihatan jauh dan
dekat. Bisa yang mempunyai garis horizontal atau yang progresif
b.
Trifokal – untuk mengkoreksi penglihatan dekat,
sedang, dan jauh. Bisa yang mempunyai garis horizontal atau yang progresif
c.
Bifokal
kontak - untuk mengkoreksi penglihatan
jauh dan dekat. Bagian bawah adalah untuj membaca. Sulit dipasang dan kurang
memuaskan hasil koreksinya
d.
Monovision
kontak – lensa kontak untuk melihat jauh
di mata dominan, dan lensa kontak untuk melihat dekat pada mata non-dominan.
Mata yang dominan umumnya adalah mata yang digunakan untuk fokus pada kamera
untuk mengambil foto
e.
Monovision
modified – lensa kontak bifokal pada mata non-dominan, dan lensa kontak untuk
melihat jauh pada mata dominan. Kedua mata digunakan untuk melihat jauh dan
satu mata digunakan untuk membaca.
5.
Pembedahan
refraktif seperti keratoplasti konduktif, LASIK, LASEK, dan keratektomi
fotorefraktif
DAFTAR
PUSTAKA
Ilyas S. Kelainan Refraksi dan
Kacamata. Jakarta : Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
1997
Anonymous.
2012. Presbiopi. http://id.wikipedia.org/wiki/presbiopi
Anonymous.
2012. Modul 1 Gangguan Penglihatan ( Sistem Indera Khusus) http://es.scribd.com/doc/88848896/skenario-1. Diakses tanggal 22 April
2012 pukul 19.00 WIB
Nanda, Ayu, dkk. 2009. Tugas Kasus CHN
(Presbiopi. http://www.scribd.com/doc/74682567/Askep-Presbiopi-Edit Diakses tanggal 22 April 2012 pukul 18.45 WIB
2 komentar:
tidak adakah penyimpangan KDM nya,,
Saat ini binggung pilih lensa....namanya lensa presbiopi jatuhnya mahal2....2.5 jt dgn embel embel ini itu beda nama dst. Apa bener? Dan yg bener yg mana?
Posting Komentar