Angka kematian ibu hamil di Indonesia masih dikatakan cukup tinggi dan belum mengalami perbaikan selama beberapa tahun terakhir.
Tak ayal, kondisi ini memicu pertanyaan mengenai apa saja yang menjadi penyebab sulitnya menekan angka kematian ibu melahirkan.
Salah
satu penyakit yang banyak memicu kematian ibu hamil di Indonesia adalah
komplikasi persalinan. Karena bidan hanya diperbolehkan menangani
persalinan normal, maka persalinan tak normal harus dirujuk ke dokter
spesialis. Bahkan jika kasusnya parah, harus mendapat penanganan serius.
"Kompetensi
bidan itu menangani persalinan normal. Sedangkan pada ibu hamil, ada
bekas operasi saja itu sudah dianggap bukan persalinan normal dan tidak
boleh ditangani bidan. Sebab jika nanti ada kesalahan dan terlambat
ditangani bisa berbahaya. Pengenalan faktor risiko itu yang diharapkan
ada pada bidan," kata dr Ali Sungkar, SpOG, dari divisi fetomaternal
RSCM saat diwawancarai dalam acara Workshop Nasional Pelayanan Kebidanan
yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan RI, Selasa (15/5/2012).
Bayi
yang dilahirkan tidak secara normal harus ditangani dokter sebab
risikonya bisa memburuk menjadi perdarahan, kejang, dan lain-lain.
Menurut
dr Ali, penyebab kematian ibu di Indonesia sampai saat ini tidak
beranjak dari 3 hal, yaitu kematian karena perdarahan, infeksi dan
preeklampsia.
1. Perdarahan
Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya dan mengancam ibu.
Perdarahan
pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang berbahaya.
Penyebabnya bisa karena ari-arinya tertinggal atau menutup jalan lahir.
2. Infeksi kehamilan
Infeksi bisa disebabkan oleh ketuban pecah lalu terjadi infeksi yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya
3.Preeklampsia
Preeklampsia
adalah suatu kondisi yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah
dan diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Ibu hamil
juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan.
Eklampsia
merupakan kondisi lanjutan dari preeklampsia yang tidak teratasi dengan
baik. Selain mengalami gejala preeklampsia, ibu hamil juga mengalami
kejang-kejang. Eklampsia dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian
baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.
Menurut dr Ali, penyebab lain kematian ibu melahirkan memang ada banyak, tapi persentasenya tidak sebesar 3 faktor di atas.
"Bidan
itu menangani 80% kasus persalinan yang normal. 20% sisanya bisa
disebabkan oleh kelahiran yang tidak normal, misalnya ari-ari menutupi
jalan lahir, bayinya melintang atau sungsang dan ada penyakit. Itu juga
bisa menyebabkan risiko pada keselamatan ibu dan bayi," pungkas dr Ali.
3 Komplikasi Serius yang Sering Dialami Wanita Hamil di Indonesia
|
Label:
Info
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar